Jumat, 15 Juli 2016

Lady in Waiting (Wanita dengan Penyerahan Tanpa Ragu)

Untuk kali ini aku mau bagikan tentang buku yang aku baca 2 tahun yang lalu yaitu Lady in Waiting karangan Jackie Kendall dan Debbie Jones. Meskipun mungkin ada diantara para ladies yang udah baca, tapi aku mau membagikan beberapa intisari yang menarik dari buku ini. Aku tertarik membagikan isi buku ini karena dari buku ini aku mengalami perubahan dalam pemahaman  tentang pandanganku akan sebuah pacaran dan pernikahan. Melalui buku ini juga aku mengalami suatu titik balik dari rasa kecewa dan patah hati yang aku alami dalam suatu hubungan pacaran yang gak benar dimata Tuhan lalu aku diubahkan-Nya untuk belajar to be a Godly Woman. Meskipun jika dengan pikiran dan kekuatan kita sangat sulit untuk menjadi seorang wanita yang benar-benar really waiting for it's but melalui beberapa hal yang disajikan dalam buku ini, benar-benar mampu mengubah pandangan kita. Semoga melalui review buku ini kita benar-benar mengerti apa maksud Tuhan membuat kita harus menunggu. Buku ini juga bukan ditujukan hanya untuk para wanita lajang saja, tetapi bagi yang sudah menikah, bercerai, atau janda juga perlu mengetahui hal ini, bahwa kepuasan batin kita yang terdalam hanya ditemukan dalam hubungan yang intim dengan Bapa kita Yesus Kristus. Hanya Yesus yang dapat memuaskan hati kita. :)


Aku akan mencoba bahas per bab dalam buku Lady in Waiting ini, dan mungkin ada kebanyakan kalimat yang persis aku kutip karena pada kalimat inilah Tuhan mau kita mengerti mengapa kita harus menunggu.

Buku Lady in Waiting ini bukanlah tentang bagaimana menemukan pria yang tepat, tetapi bagaimana menjadi wanita yang tepat. Terlalu banyak wanita tumbuh dalam kepercayaan bahwa rasa sakit yang tak terhiburkan di dalam hatinya adalah karena "seorang pria". Mencintai seorang pria, menikah, dan kemudian memiliki anak-anak dipikirnya sebagai satu-satunya naskah yang dapat memuaskan kerinduan hatinya yang terdalam. Kepuasan itu hanya dapat dipenuhi oleh Mempelai Pria Sejati yaitu Yesus Kristus.

Baiklah mari kita mulai... :)

Bab I . Wanita dengan Penyerahan Tanpa Ragu 
Pernahkah Anda mengasumsikan bahwa pemenuhan terbesarmu akan didapat di dalam pernikahan? Pernahkan Anda secara pribadi berpendapat bahwa wanita-wanita yang terpuaskan hanyalah mereka yang menikah? Pernahkan Anda berharap bahwa karirmulah yang akan memuaskanmu sampai Anda menikah? Jika Anda menjawab "ya" terhadap salah satu pertanyaan-pertanyaan diatas, maka dapat diperkirakan Anda akan terancam kekecewaan di masa depan.

"Seorang wanita tidaklah lahir sebagai seorang wanita. Ia tidak pula menjadi wanita saat ia menikahi seorang pria, mengandung seorang anak, dan mencuci pakaiannya, bahkan tidak juga waktu ia bergabung dengan gerakan pembebasan kaum wanita. Seorang wanita menjadi seorang wanita saat ia menjadi seperti apa yang Tuhan inginkan"

"Kuat sekali perasaanku bahwa pernikahan bukanlah suatu panggilan yang lebih tinggi daripada keadaan lajang. Sungguh berbahagialah orang-orang menikah atau tidak, yang telah menemukan bahwa sukacita tidak didapat dalam pernikahan tetapi dalam suatu hubungan yang benar dengan Allah" _ Gary Chapman_

Tidak ada seorangpun sekalipun itu adalah pria yang akan Anda nikahi suatu hari nanti, yang dapat membuatmu bahagia-- hanya Yesus yang dapat membuatmu bahagia. 

Ladies, dari bacaan diatas meskipun suatu saat kita dipertemukan dengan pria yang tepat sekalipun,segala kesedihan kita gak akan otomatis sirna. Oleh karena itu kita gak boleh menggantungkan kebahagiaan kepada manusia (pria/wanita) karena kita pasti akan kecewa. Seperti yang pernah aku tulis dalam blog sebelumnya : "Saat aku terlalu menggantungkan harapanku pada seorang pria, saat itulah pintu kekecewaan akan terbuka lebar". Itu benar sekali! dan akhirnya aku benar-benar kecewa dan patah hati! Dari masa lalu itu, aku perlahan mulai belajar untuk lebih berharap banyak kepada Tuhan Yesus apalagi Dia pernah bilang ke aku bahwa Dia yang harus nomor satu dihati ku. Jadi buku ini juga mengajarkan kita untuk jangan menyerahkan hati sepenuhnya kepada pria karena itu pasti akan mengecewakan, tetapi sepenuhnya menyerahkan hati kepada Tuhan karena Dia jauh lebih mengerti kita daripada pacar bahkan orang tua kita sekalipun.

Allah mengetahui bahwa Anda tidak dapat utuh sampai Anda benar-benar mengerti bahwa Anda utuh didalam Yesus 

Mungkin banyak yang berpikir bahwa keadaan lajang adalah suatu keadaan yang mengenaskan. Mereka merasa dirinya belum lengkap/utuh akibatnya dalam masa lajang ini kebanyakan kita mulai panik dan resah dengan kondisi seperti ini. Ketidakutuhan bukanlah akibat menjadi lajang, tetapi akibat tidak penuh di dalam Yesus. Hanya proses penyerahan tanpa ragu kepada Yesus sajalah seorang wanita manapun dapat akhirnya mengerti bahwa dia utuh didalam Tuhan. Waktu dua orang lajang yang "tidak utuh" menikah, penyatuan diri mereka tidaklah dapat membuat mereka utuh. Pernikahan mereka hanyalah menjadi dua orang yang "tidak utuh" berusaha mendapat keutuhannya dipihak lain.

Jadi bagaimana agar kita dapat merasa utuh? 

Keutuhan itu hanya dapat diisi oleh Tuhan Yesus itu sendiri, bukan pada seorang pria/wanita. Jika kelak kita menemukan seorang pria yang tepat sekalipun, dia tidak akan dapat mengisi kekosongan hati kita. Untuk menjadi utuh pertama sekali adalah jujur dihadapan Tuhan bahwa kita sangat membutuhkan Dia dan hanya Dia yang dapat memberikan kepuasan didalam batin kita. Sewaktu aku merasakan hal seperti ini dimana aku berada dalam suatu titik kesepian, ada sesuatu yang kurang dalam hatiku dan tidak ingin cerita kepada siapapun (meskipun aku punya kakak rohani, teman-teman satu pelayanan, sahabat yang bisa menjadi tempat ku untuk sharing), aku hanya bisa datang ke Tuhan, berdoa bahkan menangis untuk mencurahkan segala isi hatiku. Saat itu sebenarnya aku merasa beban ini berat dan sangat kecewa, namun saat aku datang kepada Tuhan, Dia mengisi hatiku dengan damai sejahtera dan harapan. Tangisanku cukup sampai disitu saja, dan gak pake lama-lama. Karena apa? Karena kekosongan hatiku sudah diisi oleh Tuhan dengan kasih dan pengharapan-Nya. Aku menyadari bahwa aku benar-benar utuh hanya di dalam Yesus. :) . Kekosongan hati kita hanya dapat diisi oleh-Nya saat kita terbuka, berdoa, dan berharap kepada-Nya. 


"Sebagai seorang wanita lajang, inilah waktu yang tepat untuk membangun suatu hubungan radikal dengan Yesus dan untuk membuang segala sesuatu yang hanya bersifat sekedar tanda saja dari perjalanan ke-Kristenanmu."

Seperti Ruth, carilah sesuatu yang dapat merangsang pertumbuhanmu dalam Tuhan. Dimasa lajang ini carilah teman-teman yang lebih banyak mempengaruhi kita dan menyemangati kita dalam komitmen pada Yesus. Orang-orang baru yang mendorong pertumbuhan Anda dan bukan menghalanginya.

Sama seperti yang aku tulis juga dalam blog sebelumnya bahwa :"Masa lajang/singel itu adalah suatu pengalaman luar biasa dengan Tuhan" . Dalam masa lajang ini adalah waktu yang tepat buat kita untuk mengenal dan memperdalam hubungan kita dengan Tuhan dan melayani-Nya. Dibandingkan jika kita kelak sudah menikah, akan sangat sulit untuk mewujudkannya karena perhatian kita udah pasti lebih banyak kepada suami dan anak. Jadi selagi Tuhan izinkan kita untuk menunggu, pakailah masa lajang yang berharga ini untuk lebih mencari dan lebih mengenal pribadi Tuhan, melayani Tuhan, menggumulkan apa yang menjadi panggilan kita *itu perlu*, melakukan banyak kegiatan positif yang selama ini tersita karena dahulu kita sibuk berpacaran :p , daripada kita sibuk untuk menebar pesona dan perhatian kepada pria yang berpotensial karena takut akan kehabisan stock para pria lajang. :p

Tuhan tidak sekecil itu karena Dia sedang memproses para wanita lajang untuk menjadi seorang yang terbaik bagi Allah dan akan mempertemukannya dengan yang terbaik pada waktu Nya. Jangan takut untuk menjadi singel meskipun Dia izinkan kita untuk menunggu sedikit lebih lama. Percayalah maksud Tuhan itu selalu baik dan waktunya selalu yang terbaik :)

1 komentar:

  1. Terima kasih banyak sangat bermanfaat🤗
    Semoga dengan adanya buku Lady in Waiting ini banyak wanita-wanita terpanggil menjadi wanita yang tepat, utuh, berkelas hanya didalam Bapa Yesus Kristus Pria sejati😇

    BalasHapus

Perlukah Kita Mendesak Waktunya Tuhan???

Kemarin aku dengar curhat nya mama. Mama bilang kalau abang ku yang bisa dikatakan sudah sedikit berumur (31) bilang ke mama bahwa dia suda...