Rabu, 21 Desember 2016

Fokus Kepada Si Pemberi, Bukan pada Berkat Nya

Yohanes 5:5-9

7 Jawab orang sakit itu kepada-Nya: "Tuhan, tidak ada orang yang menurunkan aku ke dalam kolam itu apabila airnya mulai goncang, dan sementara aku menuju ke kolam itu, orang lain sudah turun mendahului aku."
8 Kata Yesus kepadanya: "Bangunlah, angkatlah tilammu dan berjalanlah."
9 Dan pada saat itu juga sembuhlah orang itu lalu ia mengangkat tilamnya dan berjalan. Tetapi hari itu hari Sabat.

Ada hal yang unik dari kisah seorang yang sudah mengalami kelumpuhan selama 38 tahun. Mungkin selama itu dia hanya berada dipinggir kolam Betesda dan tiap kali malaikat Tuhan menggoncangkan air kolam itu, dia pasti akan menceburkan diri kedalam kolam itu, dan sembuh. Namun faktanya adalah, selalu ada orang lain yang mendahuluinya sehingga kesembuhan itupun tidak pernah di terima oleh nya. Namun saat Yesus berada disekitar kolam itu dan YESUS TAHU bahwa ia telah lama dalam keadaan seperti itu, maka Yesus menawarkan sebuah kesembuhan. Saat Yesus menawarkan kesembuhan itu, si lumpuh malah mengeluhkan tentang keadaannya yang selalu didahului oleh orang lain saat malaikat Tuhan menggocangkan air kolam tersebut. Si lumpuh tidak menyadari bahwa yang menawarkan kesembuhan itu adalah Si Pemberi kesembuhan yaitu Tuhan Yesus. Akhirnya pada saat Yesus menyuruh dia untuk bangun, maka sembuhlah dia dari kelumpuhannya dan ia bangkit mengangkat tilamnya lalu berjalan.


Mengapa selama 38 tahun dia tidak mengalami kesembuhan atas kelumpuhan yang dia alami? 

Itu karena dia berpikir hanya ada satu metode untuk kesembuhannya yaitu tiap kali malaikat Tuhan menggocangkan air kolam Betesda dan saat dia menceburkan dirinya, maka ia akan sembuh. Karena dia tetap berpegang teguh dengan satu-satunya metode itu, maka responnya kepada Yesus adalah dengan mengeluh dan sangat tidak mungkin dia akan sembuh tanpa mujizat yang terjadi dalam kolam Betesda itu. Meskipun pada akhirnya dia memilih untuk fokus dan taat kepada Yesus, dan akhirnya dia sembuh. 

Kita perlu fokus kepada Tuhan. Begitu juga di dalam hidup kita, terkadang kita memikirkan hanya ada satu cara untuk membebaskan kita dari masalah yang kita hadapi. Padahal sebenarnya Tuhan punya banyak cara untuk menolong hidup kita. Sama seperti si lumpuh itu, kita akhirnya membatasi cara Tuhan untuk bekerja. Kita lebih fokus pada ciptaan/mujizat Nya daripada sumber nya yaitu Tuhan Yesus itu sendiri.  


Cara kita mengalami Tuhan adalah karena ketaatan kita. 


Jangan kita mengira bahwa dengan kita rajin ke gereja, rajin pelayanan, rajin persekutuan, maka nasib kita akan meningkat. Kita mengikut Tuhan hanya karena ingin berkat Nya saja tanpa mau mengenal pribadi Nya lebih dalam. Oleh karena itu, jika suatu saat ternyata nasib kita tidak meningkat, dan apa yang menjadi harapan kita ternyata tidak terjadi, maka kita akan kecewa dan bahkan meninggalkan Tuhan . Kita merasa mengikut Tuhan tidak berguna. Kita sudah banyak berkorban untuk Tuhan, namun hasil yang kita terima tidak setimpal.  


Jika kita sudah punya mindset seperti ini, maka jelaslah bahwa kita hanya fokus untuk mengejar berkat Nya daripada kita fokus untuk mengejar Tuhan dan Hadirat Nya.

Tuhan punya banyak cara untuk menolong hidup kita bahkan untuk menyembuhkan kita. Melalui cerita diatas, Tuhan ingin kita lebih mengenal dan mengalami Dia tanpa harus fokus pada berkat yang akan Tuhan sediakan bagi hidup kita. 


Yesus sudah tahu terlebih dahulu apa yang menjadi kebutuhan kita, namun Dia ingin kita mengenal Nya terlebih dahulu sehingga kita tahu siapa Dia sebenarnya. 


Fokuslah terlebih dahulu kepada Tuhan sebelum kita mengharapkan kesembuhan. 

Fokuslah terlebih dahulu kepada Tuhan sebelum kita mengharapkan pasangan hidup. 

Fokuslah terlebih dahulu kepada Tuhan sebelum kita mengharapkan seorang anak dari pernikahan kita. 

Fokuslah terlebih dahulu kepada Tuhan sebelum kita mengharapkan pemulihan atas keluarga kita.

Fokuslah terlebih dahulu kepada Tuhan sebelum kita mengharapkan pergumulan hidup kita di tolong oleh Nya.

Fokuslah terlebih dahulu kepada Tuhan...... dan lihatlah karya-karya luar biasa yang akan Tuhan kerjakan dalam hidup kita.






Dibutuhkan iman yang radikal! 


Bagaimana supaya kita mengalami Tuhan , adalah kepada siapa kita berfokus? Kepada Tuhan atau berkat Nya? Siapa yang menjadi sumber pengharapan kita? Tuhan atau berkat Nya?  Kita adalah manusia yang lemah, namun kadang Tuhan meminta kita untuk keluar dari kelemahan kita agar supaya kuasa Tuhan dapat dinyatakan.


"... justru dalam kelemahanlah kuasa-Ku menjadi sempurna"


Selama kita berfokus dan berpengharapan kepada Yesus sumber segala sesuatu, maka kita tidak perlu bersusah payah untuk mengerjakan apa yang akan kita lakukan untuk kemuliaan Tuhan. Si lumpuh yang sebelumnya berpikir dan fokus bahwa hanya ada satu cara untuk dia dapat sembuh, namun kenyataannya tidak terjadi apa-apa selama 38 tahun. Tapi saat dia mulai memfokuskan diri kepada Yesus dan taat, maka dia mengalami mujizat dari Tuhan.

Tuhan selalu bekerja untuk mendatangkan kebaikan. Tuhan tidak pernah salah dalam segala sesuatu. Yang perlu kita sesuaikan adalah langkah kita bersama dengan Tuhan.

Fokus kepada Si Pemberi, bukan pada berkat-berkat Nya.

Tuhan Yesus Memberkati

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Perlukah Kita Mendesak Waktunya Tuhan???

Kemarin aku dengar curhat nya mama. Mama bilang kalau abang ku yang bisa dikatakan sudah sedikit berumur (31) bilang ke mama bahwa dia suda...