Minggu, 17 September 2017

Perlukah Kita Mendesak Waktunya Tuhan???

Kemarin aku dengar curhat nya mama. Mama bilang kalau abang ku yang bisa dikatakan sudah sedikit berumur (31) bilang ke mama bahwa dia sudah mulai enggan untuk menikah. Dia seperti itu karna dia memang pernah ditinggal kawin sama pacar nya yang terdahulu. Lalu dia baru-baru ini punya pacar, namun akhirnya bubar karena memang pihak ortu mendesak biar segera menikah, tetapi entah gimana cerita nya akhirnya mereka bubar dan abang menyalahkan ortu atas kejadian itu. Yah, menurut ku memang ortu ku salah terlalu mendesak si abang padahal dia belum mengenal baik si wanita itu dan keluarga nya. Kenalannya belum nyampe 3 bulan coba. Aku pribadi juga gak akan mau digituin. 😭



Jadi saat itu aku kasih opini ke mama, kalau memang mereka sih bisa dibilang salah. Gak perlu terlalu mendesak mereka karena khawatir masalah umur yang semakin bertambah. Masalah anak itu juga adalah kepercayaan dari Tuhan. Dan aku juga kasih garis bawah ke mama, jika suatu saat aku jangan di desak. Aku perlu mengenal pria itu, dan keluarga nya. Meskipun resiko adalah umur semakin bertambah dan aku sebagai seorang cewek "dimana" dikatakan bahwa wanita itu begitu "riskan" dalam hal kesuburan dan keturunan, aku sudah gak ambil pusing.

Ladies, jika kita diingatkan kembali masalah usia, kita kadang dipaksa kembali untuk berpikir soal "waktunya Tuhan" ini. **jawab yang jujur 😛

Waktu Tuhan untuk setiap kita memang berbeda-beda. 

Kakak rohani ku menikah di usia yang ke 46 tahun, dan suaminya 36 tahun, 10 tahun lebih muda dari dia. Jadi, apakah Tuhan lepas tangan akan pasangan hidup dia? Tuhan ternyata tidak lepas tangan. Meskipun saat ini kakak sedang menanti seorang anak di usia nya yang sudah senja, namun dia tetap bersyukur. Dia sudah merasa bersyukur dan ajaib akan penantian panjang nya akan pasangan hidup yang akhirnya terjawab sudah. Dia juga sudah tidak terlalu mengharapkan seorang anak. Baginya itu sudah cukup. 😚

Aku punya teman sekantor yang menikah diusia 38 tahun. Maybe we think it's impossible, but fact hanya perlu waktu 1,5 bulan dia untuk hamil. Finnaly dia hamil dan bulan ini sudah menginjak kehamilan diusia 3 bulan. Aku senang banget loh mendengar hal itu. Aku memuji-muji Tuhan akan jalan Nya yang gak bisa dimengerti 😚

Ada juga teman sekantor dulu, dia menikah diusia 28 tahun, namun hingga sekarang sudah 6 tahun lamanya dia sedang berjuang dalam menantikan seorang anak. Aku hanya bisa terdiam dan gak perlu banyak saran namun tetap mendoakan yang terbaik buat dia. 😊

Aku bukan bermaksud untuk menceritakan seseorang dengan kekurangan atau pergumulannya itu. Namun melihat kenyataan ini, kita bisa mengerti bahwa waktu Tuhan untuk masing-masing kita memang berbeda Ladies.

Kita bisa saja berencana untuk menikah di usia 25 tahun, punya anak di usia 26 tahun, lalu di usia 50-an anak-anak sudah pada kuliah, dan masih sempat melihat anak menikah dengan pasangannya. Semua orang pasti mendambakan hal ini.

Jadi bagaimana dengan wanita yang menikah diusia 30-an bahkan 40-an? Apakah mereka harus menyesali diri dan berkata dalam hati :"Seandainya saya menikah diusia 25, saya pasti sudah melihat anak-anak pada besar dan sudah menikah"

Namun kita terkadang lupa akan satu hal ...... yaitu kita tidak tahu hari esok. Jadi perlukah kita mendesak waktunya Tuhan untuk kepentingan kita sendiri?

Aku sedikit menganalisis kasus "waktu Tuhan" ini khususnya persoalan pasangan hidup yang mana setiap pria maupun wanita pasti pernah menggumulkan hal ini, termasuk diriku sendiri.

Kita sudah pasti tahu bahwa waktu Tuhan itu bukan waktu kita.

Yeremia 29:11
Sebab Aku ini mengetahui rancangan-rancangan apa yang ada pada-Ku mengenai kamu, demikianlah firman TUHAN, yaitu rancangan damai sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan, untuk memberikan kepadamu hari depan yang penuh harapan.

Rancangan Tuhan bagi orang yang menikah di usia muda adalah rancangan yang baik. Mereka akan lebih gampang dan cepat untuk mendapat keturunan, dan mereka punya waktu yang banyak untuk dapat melihat anak-anaknya bertumbuh besar.
Rancangan Tuhan bagi orang yang menikah di usia yang tidak muda lagi adalah rancangan kecelakaan. Mereka akan sulit mendapatkan keturunan, dan mungkin tidak punya banyak waktu lagi untuk melihat anak-anak nya bertumbuh besar. *logika nya sih begitu dari masalah umur dan kesehatan*

But, itu bukanlah suatu kebenaran yang mutlak. Gak perlu mengasihani diri deh apalagi semakin khawatir. Semakin mendesak waktu, akan membuat kita mengambil keputusan yang salah. Belajar untuk menyerahkan kendali di tangan Tuhan, dan meminta tuntunan Tuhan dalam menjalani hidup ini. Hidup ini bukan hanya semata tentang menikah, punya anak, kekayaan, ketenaran, lalu mati. Hidup ini hanya tentang Tuhan dan kemuliaan Nya dalam hidup kita. **semakin belajar dan belajar untuk bersyukur dan percaya pada Nya 😊

Well, rancangan Tuhan bagi setiap kita adalah rancangan yang baik. Tidak perduli kapan waktu Tuhan digenapi dalam impian pernikahan, keturunan,  Dia adalah Allah yang baik dalam setiap rancangan Nya.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Perlukah Kita Mendesak Waktunya Tuhan???

Kemarin aku dengar curhat nya mama. Mama bilang kalau abang ku yang bisa dikatakan sudah sedikit berumur (31) bilang ke mama bahwa dia suda...