Kamis, 23 Februari 2017

God, What Should I Do About Rumah Belajar???

Aku mencoba merenungkan kembali arti visi dan misi akan rumah belajar yang sedang aku kelola. Sebenarnya aku meneruskan kembali rumah belajar yang pernah vakum selama 2 tahun. Lalu Tuhan taruh kerinduan di hati ku untuk melayani anak-anak melalui kegiatan rumah belajar.

Pernah kemarin ada sebuah stasiun televisi mau meliput kegiatan rumah belajar kita. Ini adalah stasiun televisi lokal. Tapi aku sedikit shock dan gugup saat merespon rencana mereka mau meliput kegiatan ini. "Aduh Tuhan, aku mesti bilang apa ke meraka ya? Rumah belajar ini masih belum pantas untuk diliput karena masih sangat kurang, kurang dan kurang!". Kenapa bisa kurang? Karena intensitas kunjungan ku kerumah belajar memang dibilang sangat jarang (tidak rutin) karena aku juga bekerja dari Senin-Jumat, dan waktu yang paling tepat adalah hari Sabtu dan itupun bisa dihitung hanya dua kali dalam sebulan. 


Tapi akhirnya aku memutuskan untuk bertemu dan bercerita apa adanya tentang rumah belajar ini yang memang bisa dibilang masih banyak kekurangan. So, pendek cerita kegiatan rumah belajar ini enggak jadi diliput dan begitu juga hati ku memang tidak damai sejahtera untuk menerima liputan itu. 😕

Disatu sisi aku senang kalau liputannya tidak jadi karena memang masih banyak kekurangan yang kami miliki, tapi disisi lain aku juga merasa sedih kalo ternyata masih banyak kekurangan yang ada di rumah belajar ini dan ternyata aku masih belum apa-apa dalam berbuat untuk anak-anak.

Lalu aku juga pernah study banding kerumah belajar milik teman untuk sharing pengalaman dan juga untuk belajar sesuatu, siapa tau ada yang bisa diterapkan dirumah belajar yang tengah aku kelola.

Dari pengalaman yang sudah aku lihat dan ikuti, memang ada kelebihan yang mereka miliki namun aku tidak miliki. Dan ada kegiatan yang aku miliki namun mereka tidak miliki. Saat itu aku mulai sedikit mengeluh dan mulai membandingkan antara mereka dan aku. Ada perasaan berkecil hati dengan kegiatan yang aku kelola, karena ternyata kegiatan mereka jauh lebih hebat daripada kegiatan yang aku terapkan untuk anak-anak.

Saat itulah iblis mulai mengintimidasi ku, bahwa rumah belajar ini tidak begitu istimewa seperti rumah belajar lain. Rumah belajar ini hanya sedikit orang saja yang merespon. Rumah belajar ini sudah kalah jauh dari rumah belajar lain yang mana progres nya cepat dan sudah dibilang famous. Namun disamping itu memang ada beberapa hal yang gak bisa aku paksakan untuk diterapkan dirumah belajar ku mengingat dari segi kondisi, lingkungan, dan budaya yang jauh berbeda antara ladang pelayanan ku dengan pelayanan teman ku itu.

Saat itu aku mulai mencoba untuk menerima situasi yang tengah aku jalani dan mensyukuri  nya.

Lalu Tuhan perlahan kasih pengertian bahwa aku gak perlu terlalu berambisi untuk menjadi besar. Gak perlu berambisi untuk masuk TV. cieeehh 😋  Gak perlu berambisi untuk jadi bahan pembicaraan orang lain sampai tingkat dewa. haha 😋 


Sedang menyampaikan firman Tuhan dalam acara retret di Taman Wisata Iman


Sedang mengajar anak-anak Rumah Belajar Sopo Palito


 
Intinya gak perlu terlalu ambisi! Jalani seberapa yang aku mampu!

👀👀👀👀👀

Tuhan menginginkan ku untuk tetap setia melayani anak-anak ditengah banyaknya keterbatasan ku.

Tuhan menginginkan ku untuk tetap menyampaikan kebenaran firman Tuhan kepada anak-anak.

Yes, that's the point!

Itu yang Tuhan mau untuk aku lakukan kepada anak-anak. Tuhan tau kalau aku sekarang sendiri dalam mengajar dan mendidik anak-anak. Tuhan tau kondisi kesehatan ku ditambah lagi dengan beban untuk anak-anak. Tuhan juga tau kalau jarak dari rumah ke lokasi rumah belajar itu harus naik sepeda motor selama 1 jam dan pastinya sangat melelahkan! Namun aku sangat menikmati yang ada sekarang dan gak lupa juga meminta dan berharap kepada Tuhan akan pertolongannya untuk ladang yang tengah aku garap sekarang. Yah, Dia memang menguatkan dan memampukan ku.

Jadi, meskipun basic ku bukan dari sarjana pendidikan, namun aku merasakan Tuhan bekerja luar biasa dalam aku mengajar dan mendidik anak-anak. Tuhan mampukan dan sediakan apa yang aku butuhkan untuk anak-anak. Tuhan sediakan dana, perlengkapan mengajar dan belajar meskipun semua berawal dari nol namun Tuhan tunjukkan kesetiaan Nya. Saat aku membutuhkan apa yang menjadi kebutuhan untuk rumah belajar, Tuhan kirim orang-orang yang tergerak hatinya untuk menolong ku. Yes, Dia luar biasa!! 😃

Jadi, aku gak perlu terlalu berambisi, namun aku akan tetap berikan yang terbaik dan semampu ku.

Biarlah ini menjadi ladang pelayanan ku untuk memenangkan jiwa-jiwa bagi Tuhan dan bukan sebagai gaya-gayaan untuk bilang ke dunia : !"Hey.... aku hebat loh! "

Untuk masalah ide dan kreatifitas, Tuhan pasti akan ajari aku perlahan sehingga aku juga bisa mengerti apa yang Tuhan mau atas rumah belajar ini.

No! Tuhan inginkan aku tetap setia, menyampaikan firman dan membina karakter mereka agar orang banyak melihat ada Tuhan yang hidup dan luar biasa melalui kehidupan anak-anak.




Karena aku tau Firman yang ditabur tidak akan pernah sia-sia 😄


Yesaya 55:11
“Demikianlah firman-Ku yang keluar dari mulut-Ku; ia tidak akan kembali kepadaku dengan sia-sia, Tetapi ia akan melaksanakan apa yang Kukehendaki, dan akan berhasil dalam apa yang Kusuruhkan kepadanya.”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Perlukah Kita Mendesak Waktunya Tuhan???

Kemarin aku dengar curhat nya mama. Mama bilang kalau abang ku yang bisa dikatakan sudah sedikit berumur (31) bilang ke mama bahwa dia suda...